Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 1995

Istilah "Indonesia" Ternyata Diciptakan Ahli Asal Inggris

BANDUNG (Suara Karya): Dari mana istilah "Indonesia" pertama kali muncul? Ternyata, bukan diciptakan oleh orang Belanda seperti yang selama ini banyak disebut orang, tetapi pada awalnya merupakan gagasan GW Earl, seorang ahli Ethnologi asal Inggris pada tahun 1850. Prof Dr Edi Sekadjati mengungkapkan hal itu dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Ilmu Sejarah, Fakultas Sastra Unpad, Sabtu (16/12) di kampus Unpad Bandung. Menurut telaah sejarahnya, kata Edi, gagasan GW Earl semula untuk menamai penduduk di Indian Archipelago  atau Malaya Archipelago , yakni sebutan umum para ilmuwan Eropa waktu itu bagi wilayah Indonesia sekarang dengan nama Indu-nesians atau Malaya-nesians. Kata tersebut mengambil contoh dari kata yang sudah ada, yaitu Polinesia yang berasal dari bahasa latin Poly  dan Nesos  yang artinya "banyak pulau" atau kepulauan. Kata nesos dan nusa , paparnya bukan hanya memperlihatkan kesamaan bunyi, tapi juga mengandung persamaan makna, yakni pulau. ...

49 Tahun yang Lalu, Westerling Bantai Puluhan Ribu Rakyat Sulsel

S EPANJANG Desember, mayat-mayat bersimbah darah tampak bergelimpangan di mana-mana. Pekik pembantaian terus terdengar dari kampung ke kampung di Tanah Makassar. Ribuan anak histeris, pucat pasi menyaksikan tragedi yang sangat menyayat itu. Tak ada ayah, tak ada ibu lagi. Sanak saudara korban pun terbantai. Lalu, tersebutlah Kapten Reymond Westerling, seorang Belanda yang mengotaki pembantaian membabi buta terhadap rakyat Sulawesi Selatan 11 Desember, 49 tahun yang lalu itu. Hanya dalam waktu sekejap, puluhan ribu nyawa melayang lewat tangannya.  Makassar, 11 Desember 1946. Kalakuang, sebuah lapangan sempit berumput terletak di sudut utara Kota Makassar (sekarang wilayah Kecamata Tallo Ujungpandang). Di lapangan itu sejumlah besar penduduk dikumpulkan, lalu dieksekusi secara massal. Mereka ditembak mati atas kewenangan perintah Westerling. Bahkan, sejak menapakkan kaki di Tanah Makassar, 7 sampai 25 Desember 1946, aksi pembantaian serupa berulang-ulang. Westerling yang memimpin sep...