Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 1985

Minggu Ini 40 Tahun Lalu: Teriakan "Merdeka" oleh Tentara Jepang Mengecoh Banyak Pemuda Pejuang

Lolos dari Maut Karena Tertindih Mayat Teman Sendiri Markas Badan Keamanan Rakyat (BKR) itu terletak di kaki sebuah bukit kecil, yang oleh warga Kota Semarang dikenal sebagai kompleks mugas, menghadap utara ke arah Jalan Pandanaran. Di situlah pemuda-pemuda kita bergabung. Mereka pada umumnya berasal dari bekas tentara PETA (Pembela Tanah Air) yang telah mendapat latihan kemiliteran dari pasukan Jepang sebelum Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Di antara mereka adalah Abidin , berpangkat Budanco (setingkat Sersan). Sebelum bergabung dengan rekan-rekannya di markas BKR Semarang, Budanco Abidin bermarkas di Desa Dayakan, Weleri, Kendal, yakni di markas Daini Daidan (Batalyon II) Peta. Setelah ia bersama rekan-rekannya semarkas dilucuti Jepang gara-gara pemberontakan Supriyadi  di Blitar (Jatim) sekitar 1943, ia kembali ke rumahnya di Semarang, dengan memperoleh bekal pakaian, uang, dan lain-lain, kecuali senjata. Selama kurang lebih dua tahun, Abidin sebagai pemuda pejuang h

Indonesia Raya dari Waktu ke Waktu

TAK lama setelah menyatakan kemerdekaan, bangsa Indonesia "diguncang" oleh sebuah pernyataan. Sekitar tahun 1950-an, musikolog Amir Pasaribu (almarhum) meragukan keabsahan lagu Indonesia Raya  karya Wage Rudolf Supratman. Tuduhan utama, lagu kebangsaan itu merupakan hasil plagiat dari gaya off beat Pinda-Pinda  atau Lekka-Lekka . Lagu-lagu itu sendiri dimainkan orang di Belanda.  Tapi, benarkah lagu ciptaan W. R. Soepratman itu merupakan plagiat? "Semula saya terangsang juga untuk mencari kebenarannya, tetapi tidak ketemu-ketemu. Dan saya sendiri belum pernah mendengar bagaimana Off Beat Pinda-Pinda  atau Lekka-Lekka  itu. Sulit untuk mengatakan betul tidaknya sebagai hasil plagiat," ujar Remy Silado, pengamat musik. Kalau pun merupakan plagiat, Remy pun mengharap untuk tidak merisaukannya. Sebab lagu yang seringkali sudah dianggap sebagai national anthem  oleh suatu bangsa, seringkali merupakan hasil karya orang lain. Kimigayo  (lagu kebangsaan Jepang) misalnya, su

Kisah-kisah Sekitar Aksi Militer I (1947)

KISAH-kisah di bawah ini aslinya berasal dari pihak Belanda, musuh Republik di masa revolusi 1945-1950. Kecuali kisah-kisah di bawah ini para penulis Belanda juga banyak menampilkan foto dokumenter. Mereka memang memiliki banyak juru potret, sedangkan pihak Republik, akibat isolasi selama Perang Dunia II dan revolusi, tidak selalu mempunyai juru potret di medan perang. Kesadaran akan dokumentasi dan pengelolaannya juga dapat kita lihat dari lebih teraturnya penyimpanan koleksi dokumen Belanda, sehingga setiap diperlukan untuk penulisan mudah dicari kembali oleh para peneliti dan penulis. Kisah-kisah yang dilaporkan pun tampak diusahakan untuk sejauh mungkin obyektif. Ada humor dan kejenakaan, karena dikisahkan kembali setelah ada jarak-waktu yang cukup dengan saat peristiwa terjadi. Laporan Wartawan Belanda Kekacauan di daerah Republik makin bertambah. Dari seberang garis demarkasi, datang berita-berita tentang ketidakamanan. Berbagai kelompok bersenjata saling bertempur. Di deka

Mengilmiahkan Legenda Wali Sanga

Oleh: Mindra F Ratusan tahun silam, tibalah di daratan Cina seorang ulama Islam yang berasal dari tanah Jawa. Ulama itu bermaksud menyebarluaskan agama Islam di sana. Karena kesaktian yang telah diperlihatkannya, banyaklah orang Cina penduduk setempat yang mau masuk Islam. Kaisar Cina yang belum yakin akan kesaktian ulama asing itu, kemudian mengundangnya datang ke istana. Setelah ulama itu tiba di istana, Sang Kaisar menyuruh putrinya berdiri di hadapan ulama itu. Sebenarnya putri cantik itu masih seorang gadis, akan tetapi ia didandani seperti orang yang sedang hamil. Sang Kaisar bermaksud menguji kesaktian ulama Islam, yang didengarnya lewat intel-intel kekaisaran. "Apakah putri saya sedang hamil?" tanya Sang Kaisar. Tidak dijelaskan bahasa apa yang digunakan. Atau barangkali lewat kesaktiannya, ulama itu mampu juga berbahasa Cina. Tapi soal itu tidak menjadi masalah. Anggap saja dialognya menggunakan jasa seorang interpreter. "Ya, putri ini memang sedang hamil,"

Makam Keramat Raja Lombok Peninggalan Kerajaan Islam

Dahulu pulau Lombok terkenal subur. Di samping itu, di pulau ini dahulu pernah terdapat beberapa kerajaan yang cukup terkenal dalam sejarah. Sebagai buktinya dapat kita lihat peninggalan-peninggalan bersejarah seperti istana, taman, dan kompleks makam kuno. Salah satu peninggalan sejarah tersebut terletak di Desa Selaparang yaitu sebuah desa di kaki Gunung Rinjani yang termasuk dalam Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur. Peninggalan sejarah itu berupa kompleks makam kuno yang oleh penduduk setempat dan penduduk pulau Lombok pada umumnya dikenal dengan sebutan Kompleks Makam Keramat Raja. Merupakan satu-satunya peninggalan kerajaan Islam pertama di pulau Lombok, yaitu Kerajaan Selaparang. Jarak kompleks makam ini dengan ibukota Kecamatan Pringgabaya ± 4 km, sedangkan dari kota Mataram, ibukota Propinsi NTB 70 km. Dari kota Mataram ke kompleks makam ini dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan berbagai jenis kendaraan. Keadaan Kompleks Makam Keadaan kompleks makam ini p

Peristiwa 22 April 1942 di Kamp Interniran Luchtdoel: Bayonet yang Merobek Tubuh Tawanan Cara Eksekusi Terhormat bagi Jepang?

TANGGAL 8 Maret 1942 perwira tertinggi angkatan perang Belanda di kawasan Hindia Belanda menyerah tidak bersyarat kepada tentara Jepang. Kapitulasi dimaklumkan Gubernur Jenderal ter Poorten di Kalijati Subang Jawa Barat. Ketika itu diumumkan, seluruh tentara Belanda di Kawasan Hindia Belanda yang aktif maupun nonaktif, wajib mentaati maklumat tersebut dengan menyerahkan diri pada kamp-kamp penahan terdekat. Tentara Belanda terdiri dari kesatuan KNIL (Koninklijk Nederland Indische Leger) yang beranggotakan berbagai suku, termasuk: suku Jawa, Sunda, Maluku, dan lainnya. Tetapi bagi tentara KNIL yang berkewarganegaraan Belanda, penahanan tersebut berlangsung seterusnya sampai usai perang, sedangkan bagi yang berwarga negara Indonesia hanya bersifat penahanan sementara, tidak lama kemudian mereka dibebaskan. Ketika itu saya sebagai tentara milisia Belanda atau Militie Soldaat KNIL, yang merupakan tentara cadangan yang diambil dari pemuda-pemuda serta pelajar berkebangsaan Belanda

3,5 Abad Penjajahan Belanda Berakhir di Kalijati, Subang

TANGGAL 8 Maret sebenarnya tak ada yang mesti kita peringati secara Nasional atau regional Jawa Barat. Mungkin hanya bagi para sejarawan tanggal itu mempunyai arti khusus. Tak banyak yang ingat sebenarnya 43 tahun yang silam tepatnya tahun 1942, di pangkalan udara Kalijati Kabupaten Subang terjadi peristiwa bersejarah, yakni berakhirnya 350 tahun penjajahan Hindia Belanda. Saat itu dilakukan penandatanganan naskah penyerahan Indonesia dari tangan penjajah Belanda kepada Jepang yang sering diibaratkan sebagai lepas dari mulut harimau jatuh ke mulut buaya. Gedung bersejarah yang dipergunakan sebagai tempat peristiwa ini berlangsung sampai kini masih tetap lestari. Saksi bisu ini yang dulunya rumah seorang perwira sekolah penerbangan Hindia Belanda, sekarang digunakan sebagai tempat pertemuan (resepsi) TNI AU Pangkalan Udara Kalijati dengan nama "Wisma Budaya". Kalijati yang terletak 15 kilometer dari ibukota Kabupaten Subang, Jawa Barat, sejak lama dikenal sebagai basis sek
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...