Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Mengungkap Kembali Tanggal 2 September 1945: Jenderal Douglas Mac Arthur Menerima Penyerahan Jepang di Atas Geladak Kapal USS Missouri

Oleh : Djamal Marsudi. Pada hari Minggu tanggal 8 Desember 1941 Jepang telah memaklumkan perang terhadap Amerika Serikat dengan Sekutunya yang terdiri dari Inggeris, Hindia Belanda (yang menjadi Indonesia), Australia, waktu itu Philipina masih menjadi negeri jajahan Amerika Serikat.  Walaupun Amerika Serikat telah membanggakan bentengnya yang tangguh di Corridor dan Bataan yang terletak di kepulauan Philipina, tapi nyatanya hanya 3 bulan saja pertahanan A.S. dapat disapu bersih oleh pasukan-pasukan Jepang yang terdiri dari angkatan-angkatan Darat, Laut dan Udara. Demikian pula jajahan Hindia Belanda yang ada di Indonesia dan jajahan Kerajaan Inggeris di Hongkong, Malaysia, dan Burma setali tiga uang yang nasibnya sama dengan Philipina. Setelah kepulauan Philipina tidak dapat dipertahankan lagi oleh pasukan-pasukan A.S. yang di bawah pimpinan Jenderal Douglas Mac Arthur, akhirnya Jenderal Mac Arthur dengan sebagian pasukan-pasukannya yang terdiri dari putra-putra Philipina

Misteri Jangkar Raksasa Laksamana Cheng Ho: Kabut Sejarah di Perairan Cirebon

TINGGINYA menjulang sekitar 4,5 sampai 5 meter. Bentuknya sebagaimana jangkar sebuah kapal, terbuat dari besi baja yang padat dan kokoh. Bagian tengahnya lurus serta di bawahnya berupa busur dengan kedua ujung yang lancip. J ANGKAR kapal berukuran besar itu sampai kini diletakkan di ruangan sebelah utara dari balairung utama Vihara Dewi Welas Asih. Dengan berat yang mencapai lebih dari tiga ton, benda bersejarah itu disimpan dalam posisi berdiri dan disandarkan di tembok pembatas serambi utara dengan balairung utama yang menjadi pusat pemujaan terhadap Dewi Kwan Im, dewi kasih sayang.  Tempat peribadatan warga keturunan Tionghoa pemeluk agama Buddha ini terletak di areal kota tua di pesisir utara Kota Cirebon. Bangunan yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya sejak 2011 ini didirikan pada awal pertengahan abad ke-16, tepatnya tahun 1559 Masehi. Letaknya berada di pesisir pantai, persis bersebelahan dengan Pelabuhan Kota Cirebon. Kelenteng ini berada di antara gedung-gedung tua megah

Cheng Ho dan Tiga Teori Jangkar Raksasa

S EBAGAIMANA catatan sejarah, pelayaran Laksamana Cheng Ho menyimpan berjuta kisah sejarah yang sangat menarik di nusantara. Tidak saja karena kebetulan petinggi kekaisaran Mongol yang menguasai daratan Tiongkok dari abad ke-13 sampai ke-17 itu beragama Islam, tetapi ekspedisi laut pada abad ke-15 Masehi itu membawa pengaruh politik dan budaya sangat besar. Jejak sejarah tinggalan ekspedisi Cheng Ho yang merupakan duta intenasional Kaisar Yongle, generasi ketiga keturunan Kaisar Ming dari Mongol yang menguasai daratan Tiongkok, tersebar di sepanjang Pulau Jawa bagian utara. Hinggi kini, jejak-jejak arkeologis, historis, sosiologis, dan kultur dari ekspedisi laut laksamana yang memiliki nama Islam Haji Mahmud Shams ini, bertebaran di sepanjang pantai utara (pantura) Jawa. Di Cirebon armada kapalnya sempat singgah dan menetap sebelum melanjutkan perjalanan ke arah timur dan mendarat di pelabuhan yang kini masuk wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah. Laksamana Cheng Ho datang pada masa akhir
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...