Oleh YONKY KARMAN " I k heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya punya formulasi resolusi yang lebih elegan)," demikian bisik Mr Mohammad Yamin kepada Soegondo Djojopoespito, pemimpin Kongres Pemuda Indonesia Kedua, di Jakarta, sambil menyodorkan secarik kertas. Saat itu, Mr Soenario Sastrowardoyo, penasihat panitia kongres, sedang berpidato pada sesi akhir. Soegondo membubuhkan paraf setuju untuk rumusan elegan resolusi kongres, diikuti peserta kongres lain. Sebelum resolusi dibacakan, untuk kali pertama diperdengarkan alunan "Indonesia Raya" tanpa syair, dari gesekan biola komponisnya, Wage Rudolf Soepratman. Di rumah milik Sie Kong Liong, di Jalan Kramat Raya, Jakarta, di situ insan Indonesia berusia 20-an tahun yang mewakili puluhan organisasi kepemudaan bersumpah " Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa yang satoe, bangsa Indonesia ." Sumpah itu kemudian menjadi bagian dari ingatan bangsa, sebuah tonggak sejarah nasional. Su...