OLEH: WIWIT PERWIRATMAN OKTOBER hari ke-28, abad 19 tahun 28, bergema sumpah para pemuda kita. Ikrar persatuan berkumandang di Nusantara tercinta. Suatu perjalanan jauh dan lama, saat itu memulai pendakian menuju sasaran: Kemerdekaan! Apalagi pertemuan itu disemarakkan dengan kumandangnya lagu kebangsaan, Indonesia Raya. Dada pun membusung, penuh udara bersih. Semangat kian berkobar. Perjalanan jauh yang lama dan dipenuhi dengan derita semakin terasa getir. Tubuh kurus berbalut kain goni compang-camping. Keringat menetes, kadang memancar berwarna merah, darah. Sementara enersi tubuh terkuras, sedang pengganti enersi tidak memadai, hanya tumbuhan dan buah-buahan penggantinya. Titik awal yang mendorong perjalanan itu ditempuh, dan pendakian itu ditempuh karena keadaan yang memaksa untuk merebut hak yang dikangkangi 'orang asing'. Dalam perjalanan yang panjang itu, kita catat kerajaan Majapahit dengan maha patih Gajah Mada, terkenal dengan Sumpah Palapa-nya. Kepulauan di Nusantar...