Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Konsensus Kebangkitan Bangsa

Oleh FAROUK MUHAMMAD M omentum kebangkitan nasional yang diperingati bangsa Indonesia setiap tanggal 20 Mei hendaknya menjadi sarana bagi kita bersama untuk melakukan refleksi kritis dan konstruktif terhadap kondisi kebangsaan kita saat ini dan masa depan. Dan, hal ini seyogianya dimulai dari satu kesadaran sejarah tentang akar-akar fondasional Indonesia merdeka sehingga kita tidak menjadi bangsa yang tunasejarah dan tunawarisan kebangsaan--yang seharusnya kita pelihara dan tumbuh kembangkan dalam dimensi kekinian. Apa tujuan Indonesia merdeka? Kita dapat menemukannya dalam Pembukaan UUD 1945. Akan tetapi, jika kita tanya kepada Bung Karno, kita tahu jawabnya melalui pidatonya tahun 1963 yang sangat terkenal diberi judul "Trisakti", yaitu: berdaulat secara politik, berberdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial budaya. Lalu, jika ada pertanyaan, apa karakter dan watak asli bangsa Indonesia? Kita menemukan jawabannya pada lima sila Pancasila. Konsensus para pend...

Cirebon dalam Kajian Jawa dan Islam

ABAD ke-14/15 Masehi merupakan tonggak awal Cirebon sebagai pemerintah baru di tanah Jawa dan Pasundan. Pewarisan kekuasaan politik dari Pangeran Cakrabuana kepada Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) adalah babak baru kekuasaan agama-politik di nusantara kala itu. Pangeran Cakrabuana dikenal juga dengan nama Ki Cakrabumi, Raden Walang Sungsang, Mbah Kuwu Cirebon, Haji Abdullah Iman, dan Ki Samadullah. Serah terima jabatan pemerintahan mereka merupakan contoh peralihan kekuasaan yang sangat damai di tengah hiruk pikuk perebutan kursi panas di kerajaan-kerajaan nusantara. D ALAM naskah yang selesai ditulis 1720 Masehi oleh Pangeran Arya Carbon, nama Cirebon disebut berasal dari kata sarumbun, lalu dikatakan menjadi caruban, akhirnya menjadi carbon (Cirebon). Oleh Walisongo, negeri Cirebon disebut dengan negeri puser bumi, juga disebut dengan negeri yang ada di tengah bumi Pulau Jawa. Oleh anak negeri, Cirebon dinamai dengan Nagari Gede (Kota Besar). Seiring dengan waktu, sebutan itu...