Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 1992

Setelah 84 Tahun Kebangkitan Nasional: Konsumtif dan Snobisme Mewarnai Budaya Masyarakat

Oleh Kliwon Suyoto Kebangkitan nasional yang ditandai dengan lahirnya organisasi "Boedi Oetomo" 20 Mei 1908 pada hakekatnya merupakan "titik tolak" pengobaran semangat nasionalisme , untuk memperjuangkan kemerdekaan dari cengkeraman penjajah. Tetapi, setelah kemerdekaan dari penjajah tersebut didapatkan, bukan berarti semangat nasionalisme itu boleh luntur. Ia harus tetap lestari, harus mewarnai segala aspek kehidupan bangsa Indonesia dalam era pembangunan nasional. Kalau semangat nasionalisme  84 tahun yang lalu lebih berorientasi pada usaha menggalang persatuan  dan kesatuan , kini dalam era pembangunan, ia selain harus ditampilkan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan  bangsa, juga harus dapat memberikan nafas dalam semangat untuk membangun , sebagai aktivitas mengisi kemerdekaan dengan pembangunan  di segala bidang. Tidak hanya pembangunan dalam bentuk fisik, tetapi juga pembangunan mental  dan spiritual , yang menentukan ketangguhan dan kelestarian sema...

Perjuangan Pers di Masa Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda

Oleh Djamal Marsudi Dalam gerakan perjuangan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia, pers nasional merupakan senjata yang ampuh guna melumpuhkan dan menumbangkan kekuasaan pemerintah kolonial Hindia Belanda yang telah bercokol di Indonesia selama 350 tahun lamanya. Maka tepat sekali sambutan Presiden Soeharto pada Hari Ulang Tahun PWI beberapa tahun yang lalu, beliau antara lain mengatakan: Pena adalah lebih tajam daripada senjata. Oleh karena itu, bersamaan dengan timbulnya kaum pergerakan, timbullah berbagai ragam surat kabar harian, majalah, dan kantor berita yang pada umumnya bersifat perjuangan. Berkali-kali surat kabar-surat kabar Indonesia itu "dibredel" pemerintah Hindia Belanda. Wartawan-wartawannya diborgol dan dipenjarakan tidak sedikit, tetapi perjuangan pers tetap berjalan. Pada tahun 1937, yang berarti menjelang pecah Perang Dunia II, atas usaha-usaha pemuda wartawan yang dinamis didirikan sebuah kantor berita nasional bernama "Antara" yang lahir pada ta...