Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 1989

Warisan Terakhir Dokter Soetomo: "Panjebar Semangat", Riwayatmu Kini

Pengantar Redaksi Tidak ada kota di Indonesia yang punya sebutan sebanyak Surabaya, kota yang saat ini mendapat kehormatan sebagai tempat Peringatan Hari Pers Nasional dari tanggal 9 hingga 12 Februari 1989. Selain sebagai kota pusat pemerintahan Pemda Jatim, Kodya Dati II, Surabaya juga dikenal sebagai Kota Pahlawan, Kota Buaya, kota tertua di Indonesia, kota industri dan perdagangan, kota kedua terbesar, pusat WTS terbesar di republik ini, serta sejumlah sebutan lain. Lantas soal apa dan bagaimana posisi kota yang begitu besar pengaruhnya atas setengah wilayah Indonesia, kali ini Kompas menurunkan laporan khusus selama beberapa hari. Laporan ini digarap oleh D. J. Pamoedji, Widi Krastawan, Julian Sihombing, Suryopratomo, Basuki Subianto, Irwan Julianto, Sudirman Tebba, Manuel Kaisiepo, Rudi Badil, dan Maruli Tobing.  MENJELANG peringatan Hari Pers Nasional ke-5 yang besok dipusatkan di kota Surabaya, tak ada jeleknya mengikuti kehidupan majalah mingguan berbahasa Jawa Panjebar Se...

Dr Soetomo, Pers dan Perjuangan

KETIKA pada pertengahan tahun 1988 lalu Menteri Penerangan Harmoko dan sejumlah tokoh pers terkemuka di Jakarta mengumumkan terbentuknya Institut Pendidikan Pers Dr Soetomo, sebagian orang merasa heran. Bukankah selama ini dr Soetomo lebih dikenal sebagai pendiri Boedi Oetomo dan tokoh pergerakan nasional, dan bukannya sebagai tokoh pers? Bukankah sia-sia pula mencari namanya di antara 111 tokoh pers nasional yang tercantum dalam buku Jagat Wartawan Indonesia  karangan Soebagijo I. N.? Tapi keheranan itu mestinya sirna kalau riwayat hidup Pak Tom (panggilan akrabnya) dibaca secara lengkap. Peranan Soetomo dalam dunia pers memang merupakan bagian dari peranannya yang lebih luas dalam pergerakan kebangsaan sejak permulaan abad ini hingga akhir hayatnya tanggal 30 Mei 1938. Sebagaimana telah diketahui, kelahiran pers nasional pada awal abad ini adalah paralel dengan cita-cita kebangsaan di mana pers berfungsi sebagai sarana yang ampuh guna menyebarkan semangat dan cita-cita kebangsaan...